Andy F Noya, Aktor Sukses Kick Andy
Siapa yang tak kenal dengan sosok presenter pada acara Kick Andy? Sebuah
acara yang edukatif, karena acara ini memberikan banyak inspirasi
kepada penontonnya. Dengan gaya dan rambutnya yang khas membuatnya mudah
untuk diingat orang. Pria pemilik nama lengkap Andy Flores Noya ini
lahir di Surabaya, Jawa Timur, 6 November 1960. Andy F. Noya selama ini
lebih dikenal sebagai wartawan cetak. Lebih dari lima belas tahun dia
bergumul dengan dunia jurnalistik untuk media cetak.
Latar
belakang pendidikian Andy sebenarnya jurnalistik atau komunikasi
melainkan lulusan sekolah teknik. Begitu lulus SD Sang Timur di Malang,
Jawa Timur, pria kelahiran Surabaya ini melanjutkan sekolah di Sekolah
Teknik lalu ke STM Jayapura. Tidak sampai tamat, ia pindah ke Jakarta dan melanjutkan ke STM 6 Jakarta.
Meski
demikian, sejak kecil dia sangat jatuh cinta pada dunia tulis-menulis.
Kemampuannya menggambar kartun dan karikatur semakin membuatnya memilih
dunia tulis menulis sebagai jalan hidupnya. Oleh sebab itu begitu lulus
STM, walau mendapat beasiswa untuk melanjutkan ke IKIP Padang, Andy
memilih mendaftar ke Sekolah Tinggi Publisistik (sekarang Institut Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Jakarta). Sebenarnya Andy tidak diterima kuliah
di perguruan tinggi tersebut sebab kampus tidak menerima lulusan STM.
Namun karena tekadnya menjadi wartawan sudah sedemikian membara,
akhirnya Andy ”Naik banding” dan menemui Rektor Sekolah Tinggi
Publisistik Ali Mochtar Hoeta Soehoet. Kepada sang rektor Andy Noya
mengungkapkan suara hatinya. Akhirnya sang rektor menyerah dan
memberikan kesempatan kepada Andy untuk ikut tes masuk, dengan catatan
(syarat) dia harus meminta surat rekomendasi dari Dirjen Pendidikan
Tinggi. Selain itu, apabila di kemudian hari nilai mata kuliah Andy
jelek, dia harus keluar. Ternyata prestasi Andy bagus dan kuliahnya pun
berlanjut.
Karier
pertamanya sebagai jurnalis dimulainya pada tahun 1985 dengan bekerja
sebagai reporter ketika Andy membantu Majalah Tempo untuk penerbitan
buku Apa dan Siapa Orang Indonesia. Saat itu pemuda berdarah Ambon,
Jawa, dan Belanda ini masih kuliah di Sekolah tinggi Publisitik (STP)
Jakarta. Pada saat harian ekonomi Bisnis Indonesia hendak terbit (1985),
Andy diajak bergabung oleh Lukman Setiawan, pimpinan di Grafitipers,
salah satu anak usaha Tempo. Maka Andy tercatat sebagai 19 reporter
pertama di harian itu. Baru dua tahun di Bisnis Indonesia, Andy diajak
oleh Fikri Jufri wartawan senior Tempo untuk memperkuat majalah Matra
yang baru diterbitkan oleh Tempo. Andy tertarik lalu bergabung.
Pada tahun 1999,
RCTI menghadapi masalah. Terjadi gejolak dikalangan wartawan program
berita Seputar Indonesia berkaitan dengan adanya ketentuan yang
mengharuskan PT Sindo, anak usaha RCTI yang menaungi Seputar Indonesia,
untuk bergabung dengan RCTI sebagai induk. Bersama wartawan senior
DjafarAssegaff, Andy diutus untuk membantu. Tugas utama adalah memimpin
Seputar Indonesia sekaligus memuluskan proses transisi ke RCTI.
Pada tahun 2000, Metro TV mendapat izin siaran. Surya
Paloh memanggil Andy kembali untuk memimpin Metro TV sebagai pemimpin
redaksi. Tiga tahun kemudian (2003) Andy ditarik kembali ke Media
Indonesia dan menjadi pemimpin redaksi di surat kabar umum terbesar
kedua itu.
Memasuki
tahun 2006, saat pemimpin redaksi Metro TV Don Bosco mengundurkan diri,
Andy Noya, yang kini menjadi wakil pemimpin umum di Media Indonesia,
diminta merangkap menjadi pemimpin redaksi Metro TV menggantikan Don
Bosco.
Dalam
perjalanan kariernya Andy pernah menjadi host program Jakarta Round Up
kemudian Jakarta First Channel di Radio Trijaya selama lima tahun (1994
sd 1999). Sewaktu mahasiswa lelaki yang gemar renang dan baca ini rajin
menulis di berbagai majalah dan suratkabar. Terutama cerpen dan puisi. Dia juga aktif mengirim karikatur dan kartun ke berbagai media nasional.
Andy
F. Noya saat ini menjadi pembawa acara terpopuler Kick Andy yang
ditayangkan di Metro TV. Acara ini selalu menjadi sorotan publik dan
disukai banyak orang karena banyak memberikan edukasi dan fakta. (Sumber
Wikipedia.com)
Siapa yang tak kenal dengan sosok presenter pada acara Kick Andy? Sebuah
acara yang edukatif, karena acara ini memberikan banyak inspirasi
kepada penontonnya. Dengan gaya dan rambutnya yang khas membuatnya mudah
untuk diingat orang. Pria pemilik nama lengkap Andy Flores Noya ini
lahir di Surabaya, Jawa Timur, 6 November 1960. Andy F. Noya selama ini
lebih dikenal sebagai wartawan cetak. Lebih dari lima belas tahun dia
bergumul dengan dunia jurnalistik untuk media cetak.
Latar
belakang pendidikian Andy sebenarnya jurnalistik atau komunikasi
melainkan lulusan sekolah teknik. Begitu lulus SD Sang Timur di Malang,
Jawa Timur, pria kelahiran Surabaya ini melanjutkan sekolah di Sekolah
Teknik lalu ke STM Jayapura. Tidak sampai tamat, ia pindah ke Jakarta dan melanjutkan ke STM 6 Jakarta.
Meski
demikian, sejak kecil dia sangat jatuh cinta pada dunia tulis-menulis.
Kemampuannya menggambar kartun dan karikatur semakin membuatnya memilih
dunia tulis menulis sebagai jalan hidupnya. Oleh sebab itu begitu lulus
STM, walau mendapat beasiswa untuk melanjutkan ke IKIP Padang, Andy
memilih mendaftar ke Sekolah Tinggi Publisistik (sekarang Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta).
Sebenarnya Andy tidak diterima kuliah di perguruan tinggi tersebut
sebab kampus tidak menerima lulusan STM. Namun karena tekadnya menjadi
wartawan sudah sedemikian membara, akhirnya Andy ”Naik banding” dan
menemui Rektor Sekolah Tinggi Publisistik Ali Mochtar Hoeta Soehoet.
Kepada sang rektor Andy Noya mengungkapkan suara hatinya. Akhirnya sang
rektor menyerah dan memberikan kesempatan kepada Andy untuk ikut tes
masuk, dengan catatan (syarat) dia harus meminta surat rekomendasi dari
Dirjen Pendidikan Tinggi. Selain itu, apabila di kemudian hari nilai
mata kuliah Andy jelek, dia harus keluar. Ternyata prestasi Andy bagus
dan kuliahnya pun berlanjut.
Karier pertamanya sebagai jurnalis dimulainya pada tahun 1985 dengan bekerja sebagai reporter ketika Andy membantu Majalah Tempo untuk penerbitan buku Apa dan Siapa Orang Indonesia. Saat itu pemuda berdarah Ambon, Jawa, dan Belanda ini masih kuliah di Sekolah tinggi Publisitik (STP) Jakarta. Pada saat harian ekonomi Bisnis Indonesia
hendak terbit (1985), Andy diajak bergabung oleh Lukman Setiawan,
pimpinan di Grafitipers, salah satu anak usaha Tempo. Maka Andy tercatat
sebagai 19 reporter pertama di harian itu. Baru dua tahun di Bisnis
Indonesia, Andy diajak oleh Fikri Jufri wartawan senior Tempo untuk
memperkuat majalah Matra yang baru diterbitkan oleh Tempo. Andy tertarik lalu bergabung.
Pada tahun 1999,
RCTI menghadapi masalah. Terjadi gejolak dikalangan wartawan program
berita Seputar Indonesia berkaitan dengan adanya ketentuan yang
mengharuskan PT Sindo, anak usaha RCTI yang menaungi Seputar Indonesia,
untuk bergabung dengan RCTI sebagai induk. Bersama wartawan senior
DjafarAssegaff, Andy diutus untuk membantu. Tugas utama adalah memimpin
Seputar Indonesia sekaligus memuluskan proses transisi ke RCTI.
Pada tahun 2000, Metro TV mendapat izin siaran. Surya Paloh
memanggil Andy kembali untuk memimpin Metro TV sebagai pemimpin
redaksi. Tiga tahun kemudian (2003) Andy ditarik kembali ke Media
Indonesia dan menjadi pemimpin redaksi di surat kabar umum terbesar
kedua itu.
Memasuki tahun 2006, saat pemimpin redaksi Metro TV Don Bosco mengundurkan diri, Andy Noya,
yang kini menjadi wakil pemimpin umum di Media Indonesia, diminta
merangkap menjadi pemimpin redaksi Metro TV menggantikan Don Bosco.
Dalam
perjalanan kariernya Andy pernah menjadi host program Jakarta Round Up
kemudian Jakarta First Channel di Radio Trijaya selama lima tahun (1994
sd 1999). Sewaktu mahasiswa lelaki yang gemar renang dan baca ini rajin
menulis di berbagai majalah dan suratkabar. Terutama cerpen dan puisi. Dia juga aktif mengirim karikatur dan kartun ke berbagai media nasional.
Andy F. Noya saat ini menjadi pembawa acara terpopuler Kick Andy
yang ditayangkan di Metro TV. Acara ini selalu menjadi sorotan publik
dan disukai banyak orang karena banyak memberikan edukasi dan fakta.
(Sumber Wikipedia.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar