Henky Eko Sriyantono, Pemilik Bakso Malang Cak Eko
Sikap pantang menyerah menjadi
modal sekaligus prinsip yang dianut oleh Henky Eko Sriyantono sang
insinyur teknik sipil. Uniknya, dia justru sukses bukan karena gelar
pendidikannya, namun karena membuka warung Bakso Malang ‘Cak Eko’. Kini,
gerainya menggurita di 101 titik yang tersebar di Tanah Air.
Sebelum memutuskan untuk terjun ke
dunia bisnis, dia pun sempat bekerja sebagai kontraktor. Namun dengan
semangat dan mimpinya untuk bisa membuka bisnis sendiri dan membuka
lapangan kerja bagi orang lain, membuatnya mantap untuk menggeluti dunia
ini.
Sebelum sukses di bisnis Bakso
Malang, ia sudah mengalami jatuh bangun dunia usaha dengan menekuni 11
jenis usaha sejak 1997 mulai dari multi level marketing (MLM) hingga
agro bisnis. Namun, kegagalan demi kegagalan tidak pernah membuat Cak
Eko trauma untuk memulai suatu bisnis, justru ia semakin optimistis.
Inspirasi itu pun datang ketika
dia melihat sebuah kedai bakso yang ramai pengunjung di Bandara Soekarno
Hatta pada awal 2006 lalu. Dari situlah ia membulatkan tekadnya untuk
membuka sebuah warung Bakso Malang, khas Jawa Timur, yang tak lain
adalah daerah asalnya. Bahkan dia pun harus sampai berguru meracik Bakso
Malang hingga Surabaya untuk mendapat rasa komposisi yang pas.
Kenikmatan resep tidak serta merta
dia membuka warung. Selama tiga bulan dia mencoba mengamati pasar dan
juga mengujicobakan resepnya kepada teman-temannya. Dengan dorongan
teman-temannya dan bermodal Rp. 2,5 juta, dia pun akhirnya berhasil
membuka warung Bakso Malang pertamanya di sebuah foodcourt di Bekasi
pada Maret 2006.
Tak menunggu lama, tujuh bulan
setelah warung bakso pertamanya buka di Bekasi, keuntungan yang
diperolehnya dipakai untuk membuka gerai kedua di Tamini Square pada
Oktober 2006 lalu. Adapun ide untuk mewaralabakan warung baksonya
berawal ketika terinspirasi untuk menulis pengalamannya ke sepuluh media
massa untuk mendapatkan mitra yang bisa memajukan usahanya. Usahanya
pun membuahkan hasil, dengan banyaknya respons surat yang datang untuk
menawarkan kerja sama.
Usahanya pun membuahkan hasil,
hingga kini gerai baksonya sudah menjadi salah Waralaba berprospektif
dan meraih berbagai penghargaan. Selain diwaralabakan, ia pun memiliki 4
gerai pribadi yang terletak di Bekasi, Tamini Square, Surabaya, dan
Sidoarjo.
Dia mengakui bahwa persaingan
ketat di bisnis Bakso Malang, namun dibandingkan dengan warung bakso
sejenis dia memaparkan bahwa keunggulan baksonya terletak di dalam
bumbunya yang dikemasnya secara instan seperti bumbu mie instan, namun
bumbu tersebut tetaplah hasil racikan rahasianya.
Selain itu berbagai variasi menu
berhasil dikembangkannya sehingga pelanggan semakin bertambah. Diakuinya
omzet rata-rata gerainya setiap hari berkisar Rp5 – 15 juta per gerai.
Bisa dibayangkan berapa omzetnya per bulan dengan 101 gerai miliknya
saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar